"Dia seharusnya bermain di belakang dua striker, tapi ketika taktik itu tidak berjalan, saya lalu memintanya melebar. Itu membuat saya harus menata ulang seluruh tim. Kita lihat saja nanti apa yang bisa kami lakukan."
Ranieri juga dihujani siulan oleh para tifosi ketika mengganti striker Diego Forlan dengan gelandang Andrea Poli.
"Saya tahu saat itu kami tertinggal 0-2, tapi memasukkan striker lain sepertinya mustahil."
"Kami kesulitan mencapai jantung pertahanan dan gagal memberi servis maksimal untuk Giampaolo Pazzini. Kami takkan menyerah. Besok kami akan membahas dan mencari solusinya, lalu berkonsentrasi pada Liga Champions."
Kamis (23/2), Inter akan menantang tuan rumah Marseille di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Massimo Moratti pergi meninggalkan stadion ketika half-time dan kubunya dalam keadaan tertinggal dua gol.
"Kami tidak menunjukkan permainan terbaik. Untuk itu, kami harus bertanggung jawab dan meminta maaf kepada Presiden serta para tifosi. Mereka berusaha memberi semangat, tapi gol ketiga sungguh telah menghancurkan segalanya," tutur Ranieri pada Situs Taruhan Online.
"Setelah menciptakan begitu banyak peluang, kami malah kebobolan dua gol dalam rentang waktu satu menit. Saya tahu melawan Bologna bakal sulit, tapi saya tak pernah mengira akan berakhir seburuk ini."
"Kami harus menganalisa apa saja yang salah dan mencari solusi terbaiknya."
Ranieri lalu ditanya apakah dia akan mundur atau tidak setelah Inter menelan lima kekalahan dalam enam pertandingan terakhirnya di semua kompetisi.
"Tidak, saya tidak merencanakan itu. Kami semua bersatu untuk mencari solusi. Memang susah untuk bangkit kembali, tapi kami harus melakukannya."
Post By : Agen Bola IBCBET
